Rabu, 10 November 2010

MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

KEPERCAYAAN DIRI (SELF CONFIDENCE)
Percaya diri adalah keberanian yang datang dari kepastian tentang kemampuan, nilai-nilai dan tujuan diri kita. Atau juga bisa didefinisikan sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri alias “sakti”. Rasa percaya diri yang kuat sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tsb dimana dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi actual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan factor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dangagal.
A. Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri.
Beberapa cirri individu yang memiliki rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya adalah “
Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun penghormatan orang lain,
Tidak terdorong untuk menun jukan sikap konformis (mengorbabnkan hal-hal yang prinsip) demi diterima oleh orang lain/kelompok.
Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain 9tidak jatuh mental), berani menjadi diri sendiri.
Punya pengendalian diri yang baik, tidak moody dan emosinya stabil,
Memiliki Internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung/mengharapakan bantuan orang lain)
Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain dan situasi luar dirinya.
Memiliki harapan yang realistic terhadap diri sendiri, shg ketika harapan itu tidak terwujud, dia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.
B. Karakteristik Individu yang Kurang Percaya Diri
· Berusaha menunjukan sikap monformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.
· Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakan.
· Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri, namun dilain pihak memasang harapan yang tidak realistic terhadap diri sendiri.
· Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negative.
· Takut gagal, shg menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil.
· Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus, karena undervalue (memandang rendah) diri sendiri
· Selalu menempatkan dirinya sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu dan takut.
· Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan penerimaan/pengakuan serta bantuan orang lain.
C. Memupuk Rasa Percaya Diri (Dari Sudut Pandang Psikologi)
Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat Bahwa hanya individu yang bersangkutan yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Beberapa saran mungkin layak menjadi pertimbangan jika anda sedang mengalami krisis kepercayaan diri.
1. Evaluasi diri secara obyektif.Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur.
Susunlah daftar “kekayaan” pribadi, spt prestasi yg sudah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yg dimiliki, serta kesempatan atau sarana yg mendukung kemajuan diri. Sadari asset-aset berharga anda dan temukan asset yg belum dikembangkan. pelajari kendala yg selama ini menghalangi pengembangan diri anda, seperti : pola berpikir yg keliru, niat dan motivasi yg lemah, kurangnya disiplin diri dan kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau sebab-sebab eksternal lainnya. Hasil analisa danpemetaan terhadap SWOT (strength), (Weakness), (Opportunities) dan (threats) diri kemudian gunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengembangan diri yg lebih realistic.
2. Beri penghargaan yg jujur terhadap diri sendiri.
Sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang anda miliki. Ingatlah bahwa semua ini didapat melalui proses belajar, ber-evolusi dan transformasi diri sejak dulu hingga kini. Mengabaikan/meremehkan satu saja presatasi yg pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yg membantu anda menemukan jalan yg tepat menuju masa depan. Ketidakmampuan menhgargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yg tidak realistic dan berlebihan, contoh: ingin cepat kaya, ingin cepat popular dengan menghalalkan segala cara. Jika ditelaah lebih lanjut semua itu, sebernarnya bersumber dari rasa rendah diri yg kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidakmampuan menghargai diri sendiri – hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri sendiri.
3. Positif Thinking (husnudhon)
cobalah memrangi setiap asumsi, pasangka atau persepsi negative yg muncul dalam benak kita. Kita bisa katakana pd diri sendiri bahwa no body’s perfect (tidak ada seorangpun yg sempurna) dan it’s ok if I made a mistake. Jangan biarkan pikiran negative berlarut-larut kerana tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang dan berdaun. Jangan biarkan pikiran negative anda menguasai pikiran dan perasaan anda. Hati-hatilah agar masa depan anda tidak rusak karena keputusan kelitu yg dihasilkan oleh pikiran yg keliru. You ‘re what you think you’re!
4. Gunakan self affirmation (penguatan diri)
untuk memerangi negative thinking (su’udhon), gunakan self affirmation yaitu berupa kata-kata yg membangkitkan rasa percaya diri, spt:
Saya pasti bisa, dengaan izin Allah!
Saya penentu dari keputusan yg saya ambil dalam hidup saya, dan bukan orang lai!
Saya bisa belajar dari kesalahan ini, kesalahan ini sungguh menjadi pelajaran yg sangat berharga karena membantu saya memahami tantangan!
Saya bangga pada diri sendiri!
5. Berani mengambil resiko.
Berdasarkan pemahaman diri yg obyektif, seseorang bs memprediksi resiko setiap tantangan yg dihadapi. Dengan demikian, seseorang tidak perlu menghindari setiap resiko, melainkan berupaya untuk menghadapi dan mengatasi setiap resiko. Ingat : No risk, No gain (tidak ada resiko, tidak ada hasil).
6. Belajar mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan.
Ada sebuah ungkapan yaitu orang yg paling menderita hidupnya adalah orang yg tidak bisa mensykuri atas apa yang Allah berikan dalam hidupnya. Maksudnya, indivudu tsb tidak pernah berusaha melihat segala sesuatu dari kaca mata positif. Bahkan kehidupan yg dijalaninya selama inipun tidak dilihat sbg pemberian dari Allah. Akibatnya dia tidak bisa bersyukur atas semua berkat, kekayaan, prestasi, pekerjaan, keahlian, uang, keberhasilan, kegagalan serta berbagai pengalaman hidupnya.
7. Menetapkan tujuan yg realistic.
Anda perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yg anda tetapkan selama ini apakah sudah relistik atau belum. Dengan menetapkan tujuan yg realistik maka akan memudahkan anda dalam mencapai tujuan tsb. Dengan demikian anda akan lebih percaya diri dlm menghadapi setiap tindakan dan keputusan di masa depan. Dengan banyak berhubungan/bergaul dg orang yg kuat percaya dirinya mk bs mempengaruhi rasa percaya diri sesorang shg menjadi kuat.
RASA PERCAYA DIRI DALAM DIMENSI AGAMA
Sebagai mahluq ciptaan Allah SWT yg paling mulia maka sudah sewajarnya bahwa kedudukan kita sama dihadapan Allah sehingga tidak pantas merasa hina (rendah diri) dihadapan manusia lain. Oleh karena itu dalam meningkatkan rasa percaya diri, dalam dimensi agama kita seharusnya:
1. selalu merasa besar hati dalam menghadapi segala permasalahan, tidak takut dan penuh rasa percaya diri dalam berkarya dan bertindak karena apapun hasilnya dimata Allah tetap mulia.
2. tahan uji dan tidak mudah putus asa karena sesungguhnya Allah beserta kita.
3. selalu berfikiran positif (husnudhon) dan menghindarkan diri dari prasangka negative (su’udhon).
4. selalu bersyukur terhadap nikmat Allah dan memanfaatkan nikmat tsb apa adanya tanpa harus mengeluh terhadap apa yg tidak diterimanya krn semuanya adalah qodar dari Allah yg harus diterima dg ridlo.
5. selalu berusaha memperbiki diri sendiri dalam segala urusan dan selalu berbuat yg terbaik dan berbuat untuk kebaikan semuanya.

MENGENAL DIRI SENDIRI
KEBENINGAN hati menciptakan kedamaian dan kebersamaan. Lalu, bagaimana kiat menuju kebeningan hati itu? Ikhtiar pembersihan hati harus dimulai dengan upaya memahami diri dan orang lain. Tanpa pemahaman dan pengenalan yang mendalam mustahil kita bisa terhindar dari kekotoran hati. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa sumber dari kiat mengelola kalbu (manajemen kalbu) adalah pengenalan diri.
Seseorang yang mampu mengendalikan perasaaan (emosinya) adalah orang yang bisa memahami siapa dirinya. Jadi, tentunya kita akan bisa mengendalikan diri begitu kita mengenalnya secara mendalam. Orang-orang yang terkadang tidak mampu mengendalikan dirinya, itu karena mereka merasa asing dengan dirinya sendiri. Lalu, bisa terjadi pada suatu masa mereka melakukan perbuatan maksiat dan keji, sementara mereka merasa melakukannya tanpa sadar.
Kunci pemahaman diri terletak pada hati. Hati bisa memperlihatkan secara jelas siapa diri kita dan bagaimana watak kita. Hati yang bersih, bening, dan jernih insya Allah bisa memperlihatkan kebersihan, kebeningan, dan kejernihan pada pribadi kita.
Untuk mengenal diri, kita tentu memulainya dari kedalaman diri kita sendiri -dari kedalaman kalbu atau apa yang disebut dengan nurani. Inilah yang sering dikenal dengan upaya introspeksi diri (muhasabah). Jadi, manusia mampu mengenal dirinya melalui satu proses pendalaman, bukan tiba-tiba saja bisa memahami dirinya. Proses introspeksi diri ini tentunya bisa berjalan efektif manakala kita mampu menata suasana hati, misalnya dalam keheningan dan dalam upaya keluar dari masalah-masalah yang membelit kita. Kita harus punya satu kepercayaan bahwa hanya kitalah yang bisa menolong diri kita sendiri.
1. Cermati potensi diri
Kita bisa mengenali potensi diri salah satunya melalui hubungan dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain akan memungkinkan munculnya kritik. Untuk itu, kita pun mengembangkan sikap terbuka terhadap kritik yang datang dari luar diri kita. Artinya, kita juga harus berprasangka baik (husnudzan) tentang apa yang orang katakan terhadap diri kita, karena merekalah yang mungkin lebih objektif melihat potensi-potensi dalam diri kita.
Cara paling praktis dalam upaya pengenalan diri ini adalah melalui hubungan yang harmonis dengan lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Keakraban kita terhadap seluruh anggota keluarga memungkinkan ketidaksungkanan terlontarnya kritik terhadap diri kita.
Setelah lewat lingkungan keluarga, mulailah kita juga berhubungan secara harmonis dengan saudara, teman, tetangga, atau orang di dalam lingkungan pekerjaan. Mungkin di sini akan terasa lebih berat, karena keterbukaan kita akan mengalirkan kritik yang lebih hebat lagi. Kita harus siap untuk menahan kedongkolan dan kejengkelan karena mungkin saja orang-orang secara terang-terangan mengkritik diri kita. Namun, yakinlah bahwa proses ini insya Allah akan lebih membuat perkembangan emosi kita semakin baik dari hari ke hari.
Kritik adalah senjata ampuh untuk mengenal lebih jauh kelemahan diri kita. Alergi terhadap kritik berarti akan membuat tumbuh suburnya potensi negatif pada diri kita. Memang tidaklah mudah bagi seseorang menerima kritik, apalagi yang benar-benar menyakitkan. Ada kecenderungan bahwa kita ingin membela diri. Namun, jika kita memelihara penyakit alergi terhadap kritik, bersiaplah kita semakin asing terhadap diri kita sendiri. Kita benar-benar tidak yakin bahwa diri kita ini sombong, takabur, pelit, menyebalkan, atau mau menang sendiri.
Nah, bagaimana kita bisa benar-benar memperbaiki diri jika kita buta terhadap ketidaksempurnaan diri ini? Bagaimana mau membangkitkan semangat untuk senantiasa memperbaiki diri jika kita tidak mampu atau mau merasakan kelemahan diri kita?
Upaya-upaya memperbaiki diri akan efektif, jika kita menggerakkan segenap potensi positif dalam diri kita. Tentu dengan syarat bahwa kita telah mengetahui adanya kelemahan-kelemahan pada diri kita. Potensi untuk memperbaiki diri hanya bisa digerakkan dengan niat yang tulus.
Allah Swt. telah menyediakan sarana-sarana berupa potensi perbaikan diri tersebut. Namun, sarana-sarana itu tidak dapat digunakan tanpa dibarengi niat (tekad) untuk mengubah diri. Niat yang tulus akan menuntun kita pada perjalanan ruhani menuju Allah Swt. Inilah perjalanan yang merupakan tahapan-tahapan menuju perbaikan kualitas diri dari hari ke hari dan masa ke masa.
Kebaikan dalam diri kita bisa dilihat secara kasat mata melalui jasad dan akal. Potensi jasad dan akal yang tampak lahiriah sebenarnya digerakkan oleh potensi hati atau kalbu. Jadi, kalbu yang bersih akan menampakkan fisik dan pikiran yang bersih pula. Jasad dan akal hanya akan menuju pada suatu kebaikan jika dikendalikan oleh kalbu yang bersih yang membuat perbuatan kita menjadi bernilai dan berkualitas.
2. Fokuskan pada diri sendiri
Kebaikan bisa dicontohkan atau ditularkan dari atau kepada orang lain. Namun, kebaikan akan menjadi efektif merasuk pada diri manakala berpangkal pada diri kita sendiri. Ungkapan yang cocok dengan ini bahwa sebaiknya kita mengurusi diri sendiri sebelum mencoba mengurusi orang lain.
Keinginan kuat atau kerinduan melihat sebuah kebaikan agar terjadi di lingkungan kita akan memotivasi diri untuk menebarkan kebaikan dari dalam diri kita. Kita tidak akan sungkan melakukan pembersihan jika melihat kekotoran di sekeliling. Kita dengan senang hati menciptakan suasana yang membuat orang lain berbahagia, apakah itu tersenyum, menolong, dan berupaya memberikan solusi. Pada akhirnya, akan terkondisikan keadaan yang dalam hal ini diri kita menjadi pusat kebaikan dan solusi bagi orang-orang di sekeliling kita.

3. Ubahlah persepsi
Persepsi adalah cara pandang kita terhadap potensi-potensi diri kita. Karena itu, jika kita mempersepsikan diri kita selalu gagal dan tidak bisa diperbaiki, sampai kapan pun kita tidak akan pernah sukses.
Dalam konsep manajemen kalbu pengubahan persepsi harus dimulai dengan mengukurnya pada kedalaman hati (nurani). Seseorang akan efektif mengubah persepsinya kalau ia menggunakan sarana kolbunya yang menuju kepada Allah Swt. akan berbicara bahwa pada dasarnya manusia memiliki sisi baik. Manusia bisa mengubah dirinya menuju kebaikan jika ia menghidupkan sisi baik dan mematikan sisi buruknya. Jadi, harus ada persepsi bahwa kita bisa menjadi lebih baik, kita bisa menjadi sukses, dan Allah Swt. senantiasa akan menolong hamba-Nya yang tulus bermunajat kepada-Nya. Persepsi inilah yang akan senantiasa menghidupkan motivasi dan keinginan kita menjadi manusia berprestasi. ***

BAHAYA MEROKOK

TUGAS BIMBINGAN KONSELING KELAS VIII
1. Apa yang kalian pikirkan tentang rokok?uraikan menurut bahasa anda sendiri!
2. Apakah kalian pernah merasakan rokok?jika pernah apa alasan anda melakukan hal tersebut!
3. Kandungan apa saja yang ada pada rokok?
4. Apa dampak rokok bagi perokok pasif?
5. Apa dampak rokok bagi perokok aktif?
6. Apa penyebab seorang menjadi perokok aktif?
7. Usaha apa yang anda lakukan untuk menghindari hal tersebut?

Kamis, 04 November 2010

KENAKALAN REMAJA

Tugas Bimbingan Konseling kelas VII
Dari gambar yang terlihat disamping coba diskusikan dalam kelompok
1. Gambar apa yang anda lihat di samping? uraikan pengertian peristiwa disamping menurut pendapat kalian?
2. Bagaimana menurut anda tentang peristiwa yang terjadi pada gambar!!
3. Apakah anda sebagai peserta didik mempunyai keinginan untuk melakukan perilaku/tindakan yang serupa?jika iya berikan alasanya dan jika tidak juga berikan alasannya!
4. Apa penyebab terjadinya peristiwa disamping?
5. Langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk terhindar dari perilaku kenakalan remaja disamping!

Jumat, 20 Agustus 2010

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Masa Remaja : Awal Dari Sebuah Masa Depan
Semua orang juga udah tahu kalau masa-masa yang paling indah adalah masa-masa ketika kita remaja atau masa-masa disekolah (SMP dan SMA), ya karena disinilah awal dari sebuah masa ketika kita meraba dan mengenal satu demi satu sebuah kehidupan mulai dari mengenal rasanya berpacaran, bermain musik, berorganisasi atau memulai dunia luar yang lebih luas.
Saya sendiripun merasakan bagaimana indahnya masa-masa tersebut, sungguh beruntung saya bisa merasakannya bagaimana dulu mempunyai teman akrab yang bisa dikatakan satu hati alias kompak mungkin kalau bahasa sekarang nge-Gank, tapi saat itu kita kompak dalam dunia seni yaitu bermain musik alias nge-band.
Sayang rasanya bila masa-masa remaja kita harus lewatkan tanpa kegiatan-kegiatan yang positif yang nantinya akan berpengaruh terhadap kehidupan kita dimasa mendatang.
Tapi ketika masa remaja telah lewat, yang saya maksud adalah ketika saya selesai sekolah menengah atas, disinilah saya merasakan awal dari penentuan masa depan saya sendiri mau dibawa ke arah mana, apa mau jadi gembel atau sukses. Padahal pola pikir ini belum pernah muncul sebelumnya ketika masih sekolah.
Saya sering senyum simpul sendiri sekarang ketika menyaksikan anak-anak sekolah yang berkerumun dipinggir jalan,nongkrong di warung kopi lesehan,dikafe,dikafe net ,naik sepeda motor tanpa tujuan, entah mereka bolos sekolah atau pulang sekolah, rasanya saya jadi ketawa sendiri dan miris “Mereka Kelak Akan Jadi Apa”, sungguh berat rasanya ketika dunia yang penuh kesenangan yang belum memikirkan rasa tanggung jawab harus kita tinggalkan tiba-tiba harus dihadapkan oleh dunia yang sebenarnya harus kita jalani dimana sebuah langkah harus dimulai yang harus berebutan dengan ratusan ribu langkah lainnya serta satu sama lain mungkin akan saling menjegal…..
Gengsi dan malu berkumpul jadi satu ketika harus dihadapkan dalam pencarian mata penghasilan, ya…rasanya gimana gitu pada saat kita harus menyusuri jalanan memasuki satu persatu perusahaan untuk mendapatkan satu pekerjaan yang terkadang ga sesuai dengan keinginan.
Beban yang ada adalah rasa malu terhadap orang tua dan lingkungan sekitar ketika kita tidak berhasil meraih apa yang kita impikan. Sebuah masa memang akan datang dan pergi berganti masa lainnya mungkin bila kita dihadapakn dengan kondisi sekarang yang keadaannya tidak lebih baik dari masa dulu mungkin buat saya pribadi rasanya miris untuk mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
Karenanya siapkan diri dari awal untuk bisa memulai kehidupan nyata yang penuh tantangan, jauhkan perasaan gengsi dan malu karena masa depan tidak akan bisa diraih hanya dengan impian tapi dengan kerja keras, setidaknya ketika kita sudah berusaha walau terkadang tidak sesuai harapan mungkin disitulah jalan hidup kita dalam meraih rejeki untuk kita nikmati.

Rabu, 04 Agustus 2010

TES PD

SELF CONFIDENCE QUIS

Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan sikapmu. Lalu tengok hasilnya, apakah kamu memang PE-De,MPO (mencari perhatian orang),atau pemalu!!!
1. Waktu istirahat teman-temanku sedang berkumpul. Aku mau nimbrung.maka aku akan.........................
a. Berteriak, ”Hoi! Ikutan dong!Lagi cerita apa nich?Eh, si Eni tadi dipanggil Bu Kepsek lo.........
b. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Pada saat yang tepat, aku akan menambahi, atau mengomentari cerita itu.
c. Masuk ke kerumunan, dengarkan pembicaraan mereka. Mereka tertawa aku ikut tertawa.
2. Sehabis menerangkan pelajaran, bu guru mulai bertanya kepada temanku satu-satu. Aku akan..........................
a. Menggerak-gerakan kepala dan tubuh, sambil mengacung-acungkan jari. Kalu perlu dengan berdiri, ”Saya, Bu!Saya Bu!”.
b. Duduk diam, tenang, sambil menyiapkan jawaban.
c. Ketakutan setengah mati, keringat dingin keluar. ”Ah, minta izin ke kamar kecil ah!”rencanaku.
3. Aku sedang jalan-jalan bertiga. Lalu ada orang tersesat. Aku dan teman-temanku tidak begitu tahu tujuan orang itu. Aku akan.......................
a. Menjawab mendahului teman-temanku, ”kalau tidak salah, dari sini Bapak belok kiri, lalu terus. Nanti belok kanan.............
b. Menyarankan begini, ”Pak, kami lupa nama jalan itu. Sebaiknya Bapak bertanya ke pos polisi, 100 meter dari sini!!!”
c. Diam saja, biar teman-teman yang menjawab, ah!!!
4. Di sebuah pesta ulang tahun temanku, ia memintaku untuk membuat acara. Aku akan........................
a. Menolak permintaannya, lalu berteriak, ”Tuuu, si Ati aja deh! Ayo Ti, maju aja!!jangan malu-malu......rasanya lama betul!!”
b. Mengiyakan, sambil betanya, ”acara apa yang kamu inginkan?”
c. Menggelengkan kepala sambil tersipu-sipu. Lalu
d. Menyembunyikan diri ke belakang
5. Ada teman baru di kelasmu. Saat istirahat aku akan.................
a. Berdiri di depan sambil memperkenalkannya. ”Hoi anak baru mau kita kerjai’in nggak?”ujarmu seraya nanyainya macam-macam.
b. Kalau sedang tidak dikerumuni teman-teman yang lain, aku akan mengajaknya bersalaman sambil memperkenalkan diriku lebih dahulu.
c. Mendiamkan saja. Dia kan anak baru, jadi harus memperkenalkan diri lebih dulu, dong!!
JIKA JAWABAN KAMU:
lebih banyak A: kamu cenderung menonjolkan diri. suka menarik perhatian orang. ucapanmu juga sering tidak di pikir lebih dahulu. padahal bisa saja ucapanmu itu menyakiti orang lain.
lebih banyak B: Kamu cenderung tenang, tidak suka ribut, tidak terburu-buru dan tentu saja PE-DE!Segala ucapan dan tindakanmu sudah kamu pikirkan sebelumnya.
lebih banyak C: Aiiiih, kamu pemalu sekali!!Kadang-kadang malas lagi!!Coba dech ikuti taktik menjadi PE-DE yang dilakukan teman-temanmu.
LEMBAR KERJA!
Berdasarkan permasalahan di atas lakukan pemecahan masalah sesuai dengan langkah-langkah di bawah ini.

1. Rumusan masalah yang akan
dipecahkan

2. Faktor penyebab munculnya permasalahan tersebut :
a. Dari dalam diri



b. Dari luar diri



3. Akibat akibat jika permasalahan tidak dipecahkan




4. Merencanakan alternatif pemecahan masalah
a.

b.

c.

d.

e.

5. Memilih alternatif


6 Rencana kegiatan penyelesaian masalah
WORKSHET
PROBLEM LEARNING DIFFICULTIES
AND EXERCISE HOW TO COPE

1. Edi an active student in the school. There are three extra-curricular activities that is followed and also follow training in a institution. So Edi is rarely given the task of teachers due to fatigue. This it makes him stressful and messy lesson. Why it does and what to do to overcome the difficulties Edi?

2. Nana comes from a wealthy family and religious in the school Nana felt incapable of maths, Nana always difficult to solve the problem. Though her parents was he entered the science department so she can go to college later in the ITB as a causin. At the time of examination test Nana saw her schoolmate and friend cheating like and cooperate each other but do not get caught by the teacher. What to do by on the situation like that?

3. Dian always difficult to learn at his cramped and crowded, home she can not concentrate. At study time, her sister who was still in elementary school always hard to read the lesson book. She was confused because every day of test, and a lot of work to be done. What does separates Dian and sister? What Dian must to do?

4. Bondan feels uncomfortable in a group English subject because in the discussion it was one friend who always dominate and did not want to hear the opinions of others, it was not a problem for other members, because they can free from task. Bondan actually want their opinions but the fear of rejection eventually he chose silence. How do you think about it? What should Bondan does?

Selasa, 29 Juni 2010

Jendela johary

Dengan jendela johary peserta didik dapat mengetahui termasuk adalam kategori yang mempunyai sifat terbuka atau tertutup. Dimana untuk mengetahui itu peserta didik harus mengisi form pernyataan yang harus di isi. Setelah selesai mengisi form siswa diminta menganalisis hasilny dengan petunjuk yang diberikan oleh konselor. Setelah siswa memperoleh hasil maka siswa membuat rancangan gambar dengan menggunakan kotak. Dalam tampilan kotak itu akan muncul empat bagian yang masing-masing nanti lebarnya tidak sama.
Dalam kotak itu di beri nama A,B,C,D. Siswa dapat mengetahui kotak mana yang paling luas dan itu merupakan hasil yang di peroleh siswa masuk dalam kategori mana.

INDAHNYA PAGI


Selamat datang di blog Tanti Handayani...................cuaca yang cerah membawa suasana yang menyenangkan.terima kasih pagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, karena kamu selalu datang dengan membawa senyuman baru. semoga hari-hari bertambah menyenangkan. sepanjang hari yang kita lalui adalah sepenggal perjalanan hidup yang terkadang ada suka dan ada duka,but begitulah hidup..............sangat indah dan penuh dengan liki-liku. Survive...................